PESTA PELINDUNG PAROKI SANTA MARIA TARUTUNG DAN ULANG TAHUN PENTAHBISAN IMAMAT PASTOR RAFAEL HENDRA SIRAIT
PESTA PELINDUNG PAROKI SANTA MARIA TARUTUNG DAN ULANG TAHUN PENTAHBISAN IMAMAT PASTOR RAFAEL HENDRA SIRAIT
Diisi Dengan Perlombaan Yang Menghibur. Anehnya anak-anak yang ikut lomba terlihat ceria dan tertawa ngakak, sementara orang tua begitu serius,emosi bahkan beradu mulut lalu merajuk..
Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga merupakan pelindung Paroki Santa Maria Tarutung. Umat Stasi kota yang terdiri dari 8 lingkungan memeriahkan hari raya dalam gereja Katolik ini dengan beragam kegiatan. Peristiwa iman Maria Diangkat ke Surga, bunda Maria Yaang menjadi Bunda seluruh umat beriman, menurut kalender Liturgi seharusnya dirayakan pada tgl 15 Agustus,namun bisa digeser ke hari Minggu yang lebih dekat yakni tanggal 14 Agustus, agar lebih banyak umat merayakannya.
Kesatuan dan kerja sama Pengurus beserta para umat di Stasi ini begitu tinggi terlihat lewat rangkaian acara yang dikemas. Pagi hari diawali dengan misa meriah lengkap dengan Lantunan lagu yang menggetarkan jiwa persembahan Paduan Suara Salve Regina.
Ide cemerlang yang diusulkan Pastor Paroki, RD Merdin M.Sitanggang, agar kegiatan ini lebih banyak diisi dengan hiburan. Pukul 14.30 wib anak usia TK hingga SMA sudah padat di lapangan antusias untuk mengikuti lomba yang menghibur. Dibawah terik matahari yang menyengat kulit para orang tua masih setia menemani anaknya ikut lomba. Anak-anak berjuang mati-matian untuk memenangkan lomba sementara suara sorakan orang tua dari luar garis.
Lomba yang dipertaruhkan Seperti memindahkan batu bata, makan kerupuk, menggelindingkan kelapa, pindahkan Aqua, pindah sarung dan jalan di atas koran.
Perlombaan sederhana namun seru karena anak-anak ini berjuang atas nama lingkungannya. Suara gemuruh dan sorak Sorai terdengar. "Kalau kalah jangan ada yang menangis, semua kita menjadi juara". Arahan singkat Ketua DPP ,Kalanius Simanullang,S.Ag sebelum mulai lomba.
Jenis lomba yang dianimasi RD Octavius Tarigan bersama seksi lomba sangat berbobot membuat seluruh penonton ikutan histeris bahkan tak sabaran masuk ikut membantu. Orang tua bahkan sempat beradu mulut, dan ada yang merajuk. orang tua yang hadir terlihat begitu serius dan emosi, sementara anak-anak terlihat happy penuh sukacita.....
Dalam jamuan makan malam bersama umat).
Pukul 19.00 Wib dilanjutkan dengan ramah tamah di wisma Lambert. Acara ini khusus di persembahkan untuk ulang tahun pentahbisan Imamat RD Rafael Hendra Sirait yang ke satu tahun (19 Agustus 2022). Namun versinya berbeda lebih pada acara Ramah tamah, DPPH, DPP dan Para pengurus lingkungan.
Bentuk syukuran umat atas kesehatan dan kesetiaan pastor dalam pelayanan di paroki ini. Seperti biasa dalam adat budaya kita Batak acara syukuran akan menjadi berkmakna jika ada "Lomok-Lomok, dekke si udur-udur dohot Aek sitio-tio". Panitia kecil terbentuk dan seksi konsumsi bergerak cepat, umat bahu membahu "marhobasi " dan jamuan makan bersama sambil saling memberi kata-kata peneguhan.
Komentar
Posting Komentar